Friday, August 9, 2013

Iblis Bilang "Hore!! Aku Bebas!!"

Pagi hari ini tak seperti pagi kemarin.
Gue terbangun karena mimpi di serang sekelompok bisul dengan memakai topeng Lupin.
Sambil berteriak gue terbangun
"Jangan cebokin gueeeee!!"
Haha
#abaikan

Gue buka jendela kamar, masih gelap gulita terasa.

Iyeeee.
Lantaran matahari masih enggan untuk menyapa.
Ntah malu, ato masih merasa takut akan suara petasan yang mengganggu.

Dengan bangun nya gue.
Turut bangun juga si Ciky, kucing kesayangan keluarga Agus.
Tentu saja terkecuali si kepala keluarga.
Beliau mempunyai pengalaman pahit dengan makhluk hidup yang namanya kucing.

Yaya nanti bakal gue ceritain di postingan berikutnya.

Berteman Ciky gue buka laptop kunyuk ini.
Usang dan berdebu.
Agak reok dan berbunyi "Ngiiiiiik" saat gue coba membukanya.
Miris!.

Kolom pertama yang gue buka di halaman Mozilla Firefox, Blog gue 
Masih tetap sepi

Kemudian di tab kedua, jejaring sosial yang mendunia, Facebook.
Berawal dari sini lah tulisan ini di buat.


"Hore!! Aku bebaaaaaaaaaas!!"
Tak lepas dari rasa kantuk gue dan Ciky.
Hilang semua seketika saat gue ngebaca salah satu postingan status dari sahabat
Belom punya izin buat di publish

Rasanya gue sedang berada di tengah-tengah bara api gede.
Ntah itu darimana apinya.
Terasa panas dan yaaaa bikin takut tapi tersudutkan.

Di postingan lalu dengan menggebu-gebunya bilang hari Kemenangan yang di tandai Kembang Api.
Bodoh!!
 Gue jijik dengan yang ada dalam otak gue saat itu!!

Lo baca itu pict di atas.
Udah?
Ato perlu di gedein?-_-

Bisul gue seketika pecah!

Kenapa gue gak pernah berpikir seperti itu?
Baru sekarang gue sadar.

Apa mereka di Malam Takbiran kemaren bersuka cita atas lepasnya para Iblis?
Iblis kah yang membuat mereka berbuat seperti itu?

Rasanya bodoh bila sadar gema takbir kalah dengan suara petasan kembang api.
Bukankah seharusnya tanda kemenangan di rayakan dengan gema Takbir?

Satu masa gue inget.
Malam Takbiran kemaren gue keliling kota.
Melewati banyak masjid pinggir jalan.
Hanya segelintir orang yang masih ingin tetap berada di rumah-Nya.


Kembali Seperti Biasa,,,,
Bulan Puasa mengatakan selamat tinggal di sambut dengan ucapan selamat datang dari si Ramadhan.
Tapi diiringi juga ucapan Selamat Bergabung Kembali dari para iblis.

Bulan Puasa, rasanya gak ke masjid itu seperti ninggalin eek tanpa lo siram.
Betapa pahitnya liat si toilet kalo keadaan eek seperti itu(?)

Ramai orang berdatangan mengisi tiap centimeter lantai di masjid.

Tapi suasana berubah selepas gema Takbir berkumandang.
Orang-orang yang tua dan beberapa anak kecil yang ingin suaranya di dengar seluruh warga saling berkumpul di masjid.
Bersaut-sautan ria menggemakan Takbir Ramadhan.
Masih terasa suci.

Itu hanya beberapa masjid di sudut kota.
Beda dengan di kota.
Bahkan mereka menggemakan suara Takbir dengan kaset.
Haha
Betapa sedihnya Dia di tinggalkan saat Ramadhan datang.

Baru beberapa hari yang lalu rumah-Nya selalu di datangi banyak orang.
Kini semua kembali seperti biasa.


Sebenarnya, sukacita atas apakah kita Malam Takbiran kemaren?

0 yg ngoceh:

Post a Comment