Friday, August 9, 2013

Jadi Jugo Yo Kito Lebaran!

Gak nyangka udah sebulan lamanya kita ngejalani puasa.
Menahan lapar dan haus.
Bukan itu masalahnya.
Tapi menahan segala hawa nafsu dan emosional yang bikin dosa kita bertambah.
Dosa kita di bersihkan.
Seperti saat kita cebok sehabis boker.
Pantat mulus tanpa eek(?)

Bangun pagi gue di sambut dengan alarm paling mahal didunia.
Iyaaaa.
Gema takbir dari berbagai masjid di kota tercintaaah ini.
Mahal dong.
Kita harus melewati puasa sebulan dulu untuk mendapatkan alarm ini.
Alarm yang hanya berbunyi 2 kali setahun
*termasuk Lebaran Haji*

Gue yang noni aja begitu bahagia menyambut lebaran di depan mata.
Apalagi kalian para muslim?

Kenapa gue begitu bahagia?
Terbawa dari suasana dimana gue tinggal di tempat yang mayoritasnya menganut agama Islam.
Letak rumah gue pun di kelilingi masjid.
Bukan hanya itu.
Bersama pacar yang real seorang muslim, secara tidak langsung pun gue merasakan sukacita di hari kemenangan umat sesamanya.

Setidaknya, dengan begini gue bisa belajar arti dari menghargai penganut agama yang lain.
Saat gue merasakan sukacita di hari Natal, kalian pasti turut berbahagia kan?
Yakin!
Apalagi anak-anak, acara di berbagai TV saat Natal itu dominan film kartun.
Haha.

Indonesiaku bener-bener indah yaa.
Rakyatnya penuh dengan perbedaan, tapi tetap menjadi satu.

Bersama gema takbir ini gue rangkai kata perkata agar menjadi kalimat untuk mengenang beberapa moment tentang hari ini.


Antara Malam Takbiran dan Malam Minggu
 Tadi malam gue ikut rapat sidang keputusan hari Lebaran jatuh pada hari ini ato besok.
Jadi ingat beberapa tahun lalu dimana Lebaran di undur 1 hari kemudian.

Bukan masalah itu, tapi cerita-cerita dari temen-temen
"Padahal emak aku udah masak banyak"
"Masa' iyo puaso lagi"
Dan dari sini bisa di simpulkan.
Bukan hanya temen deket ato gebetan lo aja yang bisa PHP.
Tapi Lebaran pun juga.
Haha

Nunggu hasil keputusan sidang Isbat ini pun bukan via TV.
Tapi via laptop.
Canggih pan gue?
Haha

Lewat timeline twitter, gue nyaksiin berbagai tweet following gue.
Di zaman sekarang ini, twitter lebih bisa jadi portal berita paling uptodate dibanding TV.
TV aja nunggu kabar dari twitter

Penentuan Ramadhan pun di putuskan Hari Rabu tanggal  7 Agustus 2013.
Seketika timeline twitter dipenuhi tweet mohon maap dengan berbagai versi.

Tak hanya heboh di dunia maya, dunia nyata pun mulai bergema suara takbiran yang pasti dirindukan oleh seluruh umat Islam.
Gema takbir itu di temani banyak suara kembang api dan petasan.
Ini malam Takbiran ato malam Tahun Baru?

Sesuai janji si pacar, dia dateng ngejemput buat jalan keliling-keliling kota Jambi.
Dan itu perdana buat gue keliling di Malam Takbiran.
Pasti menjadi kenangan tersendiri.

Lalu lalang jalanan kota mulai terasa selepas kami keluar dari lorong rumah.
Toko pakaian dan aksesoris lainnya di banjiri pengunjung.
"Lah kok pengunjung? Pembeli dong nti"
Gak gak.
Mereka belum bisa disahkan sebagai pembeli.
Tak banyak bukan yang keluar dari toko dengan hasil?

Memang paling asik ngejajal toko-toko buat membeli berbagai hal yang bisa membuat kepercayaan diri kita meningkat di atas rata-rata.

Di sekeliling jalan raya pun ramai di lalui kendaraan bermotor.
Tersentak seketika!
Gue merasa saat itu berada di suatu masa yang tak jarang gue lewati bersama kekasih.
Saat dimana jalanan di penuhi pasangan muda/i yang sedang di mabuk udara cinta.
Mending sih memakai perlengkapan berkendara yang benar.
Ini hanya bermodalkan baju, celana, dan sepatu-sandal ala muda/i.
Yang menurut gue 4L4Y.

Kenapa 4L4Y?
Banyak, bahkan sering yang gue temui mereka memiliki badan yang tidak sesuai dengan gaja berpakaian zaman sekarang.
Tapi, memaksanya untuk tetap berpakaian seperti itu.
Oke biar di bilang gak cupu.
Hanya saja, apa enak orang lain ngelihatnya?
Toh, nyaman tidaknya kehidupan kita, kita pula yang mengatur, bukan zaman.
Walau faktanya kita juga harus berjuang merubah kebiasaan hidup yang berlawanan dengan zaman hanya untuk bertahan hidup.

 Haha.
Tumben kali ini gue pipis lurus.

Iya saat Malam Takbiran kemarin gue keinget suatu malam.
Malam berkumpul muda/i untuk menikmati *kata orang* malam yang panjang.
Bahasa Jawanya itu Satnite.

Satnite versi mereka, yang berpasangan.
Sadnite versi mereka, yang *ASUdahlah*

Disini jadi tanda tanya besar.
Bukankah merayakan Malam Takbiran bersama keluarga tercinta jauh lebih menyenangkan?


Kemudian,,,,,,
Perjalanan masih terus berlanjut.
Sampai juga kami di suatu daerah tengah kota Jambi, Thehok.
Dari sini pula puncak kebahagiaan gue meningkat.

Iringan suara kembang api dan mercon sudah tak asing lagi di telinga.
Bahkan mereka sudah tak jadi kebahagiaan.
Di hadapan gue berjalan sederet mobil truk dengan berbagai hiasan unik di dalam nya.
Aaaah bahagia itu memang sederhana.

Ada mobil yang terdapat sapi jantan buatan.
Diatasnya di tunggangi 2 pemuda yang sibuk menyapa penonton di tepi jalan bersamaan dengan gema takbir dari sound system mobil yang sama.
Penampakannya
Ada pula mobil truk yang hanya berisi sound system dengan banyak tumpangan di atasnya.
Namun mobil ini bisa jadi tanda keberadaan rombongan mobil ini berada.
Tiap 15menit mereka berjalan, maka dari mobil ini akan di hidupkan 3-4 kembang api tembak ke udara.
Sungguh meriah.

Banyak lagi mobil truk lainnya yang gak mungkin di jelaskan hanya melalui tulisan ini.
Mungkin suatu saat nanti kita ketemu, gue gak akan abaikan permintaan untuk cerita Malam Takbiran ini.

Ini dia beberapa penampakannya.

Truk sumber kembang api tembak
Beda sapi jantan dengan banteng apa?
Miniatur mekkah
Rombongan dari Sei. Gelam
Hasil foto memang tidak bisa di jadiin gambar dalam halaman utama koran harian.
Buram dengan beribu semut di layar

Harap maklum, kamera DLSR tua gue itu tidak bisa bernapas dengan udara malam.
Jadi dia tetap berselimut indah di dalam tas walo gue bawa malam itu.

Oh iya.
Di perjalanan gue dan pacar keliling kota mengikuti jalan kendaraan konvoi di Malam Takbiran itu.
Ada 1 hal unik.

Gak pernah tau apa maksud dari si pemilik mobil.

Mobil ini di lengkapi dengan TV kira-kira 21 inchi di bagian belakang.
Di sisi kanan dan kiri TV ini ada sound system gede buat ruangan diskotik gitu.

Bukan masalah TV ato sound systemnya.
Tapi masalah, haruskah itu TV di nyalain saat si pengendara berada di depan kemudi?

Betapa kaya kah ia sampe ingin memamerkan hal itu untuk beberapa pengendara kendaraan bermotor di belakangnya?
Haha.
Pikiran negatif gue gak pernah ketinggalan di tiap aktivitas.
Lanjut di perjalanan bersama rombongan konvoi itu.
Ada pertanyaan yang gue lontarkan untuk si pacar
"Eh itu bendera apaan yang di kibarin? Lambang kelompok Islam?"
Kenyataan pahit!
Jawaban yang gue denger
"Bendera Slank"
Yap!
Rasanya tak diragukan lagi komunitas slanker memang ada dimana-mana.
Tak hanya merusuhi di konser-konser band, bendera ini juga turut meramaikan Malam Takbiran.
Cerita Malam Takbiran perdana gue berakhir tepat pukul setengah 11 malam.
Cukup larut untuk seorang anak gadis satu-satunya di keluarga Agus ini.

Semoga alasan Isi Pulsa masih di terima secara logis walo dengan lama waktu hampir 2 jam.
"Isi pulsanya kehalang macet!!"

Berakhirnya perjalanan gue,
berakhir juga cerita kali ini.

Tidak lupa buat ngucapin
Happy Ramadhan 2013!!!
Semoga amal sebulan lamanya kita berpuasa di terima Allah.
Dan bisa jadi bekal untuk kita di akhirat nantinya.
Amiiiiin. 

0 yg ngoceh:

Post a Comment